Senin, 20 April 2009

Pemeriksaan dan EKG jantung

Pemeriksaan Penunjang pada Penyakit Jantung Anak

Posted on January 1, 2009. Filed under: Cardiovascular, Pediatric | Tags: , |

Anamnesis dan Pemeriksaan Fisik

Untuk menegakkan diagnosis kelainan jantung diperlukan 5 pemeriksaan dasar sbb :

Anamnesis

Pemeriksaan fisik

Pemeriksaan elektrokardiografi

Pemeriksaan radiologi

Pemeriksaan ekokardiografi

Untuk memperjelas hemodinamik dan patologi anatomi kelainan jantung perlu ditambah 2 pemeriksaan:

Kateterisasi

Angikardiografi

Anamnesis

Memberi kepada pemeriksa :

Informasi tentang diagnosis

Informasi tentang derajat kelainan dan penyakit

Informasi tentang etiologi

Informasi tentang interaksi kelainan jantung anak dan keluarganya

Informasi mengarah ke Diagnosis

Riwayat artritis yang berpindah-pindah pada anak besar, sesak nafas, berdebar-debar, demam ð Demam Rematik

Demam tidak tinggi berminggu-minggu dengan penyakit struktural ð Endokarditis infektif

Gagal jantung dalam 10 hari pasca lahir hampir selalu obstruksi jantung kiri ð Koartasio Aorta, Atresia Aorta

Informasi Derajat Kelainan

Derajat gangguan pertumbuhan, sianosis, berkurangnya toleransi latihan, kekerapan infeksi saluran nafas berulang, komplikasi neurologis ð petunjuk beratnya kelainan.

Informasi tentang Eiologi

Riwayat keluarga : ada kencendrungan familial baik penyakit jantung bawaan maupun didapat.

Penyakit pada keluarga : DM, HT, riwayat kehamilan

Pemeriksaan Fisik

Merupakan bagian integral pemeriksaan fisik pediatrik

Penting pemeriksaan secara sistematis

Anak besar seperti orang dewasa

Bayi tidur terlebih dahulu baru dilakukan pemerikasaan auskultasi.

Pola Pertumbuhan Anak

Setiap pasien perlu diukur TB, BB, Lingkar Kepala, LLA

TB mungkin terhambat, BB pasien lebih terhambat.

Keadaan umum penting : dismorfia, wajah yang khas, kesan penampakan sakit, pucat, sianosis atau distress

Terdapat Kelainan Bawaan Tertentu

Beberapa sindrom yang sering disertai penyakit jantung bawaan :

Down (Trisomi 21) ð DSV, DSA

Trisomi 17-18 dan 13-15 ð DSV

Turner (XO) ð Koartasio Aorta

Turner lelaki (XO) dan mosaik ð PS

Rubella ð PDA, PS, stenosis cabang a pulmonalis perifer

Pemeriksaan Nadi

Pemeriksaan ini harus dilakukan pada keempat ekstremitas :

A. radialis (A. Brachialis pada bayi)

Kedua A. Dorsalis pedis (A. Femoralis pada bayi)

Frekuensi nadi normal bervariasi

Takikardi sinus oleh karena aktivitas fisis, emosi, anemia, gagal jantung

Pengukuran Tekanan Darah

Pengukuran ini sangat penting.

TD ini diukur dike-4 ekstremitas.

Dianjurkan memilih lengan kanan.

Manset sesuai dengan lebar 2/3 – ¾ panjang lengan atas atau tungkai atas.

Berbaring terlentang atau duduk reservoir air raksa setinggi jantung.

Pemeriksaan Jantung

Inspeksi : asimetri dada

Palpasi : perabaan halus dengan ujung jari atau telapak tangan ð thrill, pulmonary tapping (detak pulmonal) pada PH, anak kurus.

Perkusi penting pada orang dewasa , pada anak dan bayi tidak memberikan informasi yang akurat

Auskultasi : harus sabar dan cermat

Pada neonatus auskultasi berulang-ulang

Menggunakan stetoskop sendiri

Bunyi Jantung

Bunyi jantung berhubungan dengan pembukaan dan penutupan katup jantung.

Terdapat 4 bunyi jantung : BJ I, II, III, IV.

BJ I ð penutupan katup mitral dan trikuspid

Normal : mitral mendahului trikuspid

Karakteristik : bersamaan dengan iktus kordis, bersamaan dengan denyut karotis, terdengar paling keras di apex (pada bayi dan anak kecil BJ I tunggal), frekuensi jantung lambat jarak BJ I dan II, lebih pendek pada jarak BJ II dan I.

BJ I mengeras pada : peningkatan arus pada katup AV, pada stenosis katup AV, pada keadaan interval P-R yang pendek, keadaan peningkatan curah jantung.

BJ II ð akibat penutupan katup aorta dan katup pulmonal

Terdapat 3 hal yang harus diidentifikasi pada BJ II :

Intensitas

Lebar split

Variasi split pada respirasi

BJ III

Bernada rendah, harus didengar dengan sisi sungkup stetoskop.

Apabila gagal jantung, BJ III keras sehingga terdengar irama gallop.

BJ IV ð terjadi bersamaan dengan kontraksi atrium

Bunyi terjadi sesaat sebelum BJ I

Selalu patologis

BJ IV bernada rendah, BJ I bernada tinggi

Bising jantung

Penetapan bising jantung pada bayi dan anak sangat penting.

Bising jantung harus dideskripsi :

Waktu terdengar bising pada siklus jantung

Bentuk (kontour) bising jantung

Intensitas bising

Pungtum maksimum

Penjalarannya

Tinggi nada

Kualitas

Perubahan intensitas pada perubahan posisi

Bising sistolik

Terdengar antara BJ I dan BJ II tdd :

Bising pansistolik

Bising sistolik dini

Bising sistolik akhir

Derajat bising :

Bising terlemah : pemeriksa berpengalaman

Bising yang lemah tapi mudah didengar, penalaran minimal

Bising cukup keras, tidak disertai getaran bising, penjalaran sedang

Bising keras, disertai penjalaran luas

Bising keras dapat didengar meski stetoskop hanya menempel sebagian pada dinding dada

Bising yang terdengar meski stetoskop diangkat 1 cm dr dinding dada

Elektrokardiografi

EKG ð pencatatan aktifitas jantung atas dasar perbedaan potensial listrik

Berguna untuk :

Menentukan hipertrofi

Menentukan terdapat gangguan miokard

Membantu diagnosis spesifik disritmia

Membantu diagnosis perikarditis / efusi pericard

Mengetahui efek pelbagai obat terhadap kardiovaskular

Menentukan terdapat gangguan metabolik atau elektrolit

Ada 12 hantaran yang perlu dicatat pada EKG : I, II, III, aVR, aVL, aVF, V1, V2, V3, V4, V5, V6.

V3R dan V4R disebut hantaran dada kanan penting untuk menggambarkan keadaan ventrikel kanan.

Kertas Elektrokardiografi

Dicatat pada kertas khusus dengan kertas grafik garis horizontal dan vertikal.

Setiap kotak kecil ukuran 1×1 mm, kotak besar 5×5 mm, kecepatan kertas diatur 25 mm/detik atau 50 mm/detik.

Tiap kotak vertikal setinggi 10 mm ð 1 mV.

1 kotak kecil horizontal waktuà0,04 detik apabila kecepatan kertas 25mm/dtk.

Radiologi

Menempati tempat penting, manfaat :

Menentukan ukuran jantung dan pembesaran jantung

Mendeteksi bentuk jantung

Status vaskularisasi paru

Terdapat kelainan parenkim paru serta struktur ekstrakardiak lain

Tekhnik pemeriksaan ð posisi Postero-Anterior (PA). Kadang perlu lateral dan oblik

Penilaian foto dada mencakup :

Struktur kardiovaskuler

Posisi jantung dan organ lain

Ukuran dan bentuk jantung

Vaskularisasi paru

Struktur ekstrakardiak : dinding thorax, diaprahma, parenkim paru

Pada foto PA batas kiri jantung dari superior ke inferior : A pulmonalis, apendiks atrium kiri, serta ventrikel kiri

Batas kanan jantung vena kava superior di atas dan atrium kanan di bawah.

Ventrikel kanan di depan, atrium kiri terletak di belakang tidak tampak pada foto PA.

Ukuran jantung dinyatakan dengan Rasio Jantung Thoraks (RJT).

Umumnya RJT <>ðtidak ada kardiomegali

Dipengaruhi umur

Anak besar RJT > 50 ð kardiomegali

Bentuk jantung

TF ( bentuk jantung seperti sepatu, besar jantung normal, segmen pulmonal cekung, aorta besar, apeks terangkat

TGA ( egg on side heart

TAPVD ( manusia salju, angka 8 atau 3

Anomali Ebstein ( jantung sangat besar, bulat

Ekokardiografi

Tehnik pemeriksaan USG untuk jantung serta pembuluh darah besar.

Ada 2 jenis pemeriksaan : M mode, B mode

Tehnik Doppler dan Doppler berwarna

Manfaat :

Menegakkan diagnosis kelainan struktural jantung

Menetapkan derajat kelainan

Menyingkirkan kelainan penyerta

Mengevaluasi fungsi KV

Mengevaluasi pasien pra bedah

Mengevaluasi hasil terapi medik

Mengevaluasi hasil terapi bedah

Menilai keterlibatan KV penyakit lain

Ekokardiografi M-Mode

Merupakan tayangan refleksi gelombang USG dari pelbagai kedalaman pada sumbu vertikal dan waktu sebagai sumbu horizontal.

Ideal untuk pelbagai dimensi ruang jantung dan pembuluh darah.

Transduser pada anak 2,5 – 5 megahertz.

M mode standart potongan setinggi aorta, atrium kiri setinggi rongga ventrikel kiri dan setinggi ujung katup mitral.

Kateterisasi Jantung Dan Angiokardiografi

Adalah pemeriksaan jantung invasif dengan memasukkan kateter khusus yang menembus kulit dan jaringan lunak ke dalam pembuluh darah tepi yang besar untuk mencapai ruang jantung dan pembuluh darah besar.

Indikasi :

Ada atau tidaknya kelainan jantung

Jenis kelainan jantung

Derajat kelainan

Cara pengobatan yang tepat untuk kelainan jantung yang ada

Hasil pengobatan yang diberikan

Kontraindikasi :

Ventrikel iritable

Hipokalemia

Hipertensi yang tidak dapat dikoreksi

Penyakit demam berulang

Gagal jantung dengan edema paru

Gangguan pembekuan

Gagal ginjal hebat

Alergi kontras

Resiko dan penyulit kateterisasi jantung :

Demem ringan 4 – 8 jam pasca tindakan

Hematoma pada tempat punksi

Oklusi sementara

Kehilangan banyak darah

Hipotermi, hipoglikemi dan hipoksia

Tromboemboli udara/bekuan darah

Tehknik kateterisasi :

Dilakukan diruang khusus

Terdapat alat rontgen, pemantauan, dan pengukuran saturasi

Kateterisasi jantung kanan

Kateterisasi jantung kiri

Kateterisasi Jantung Kanan

Dapat memeriksa keadaan vena kava superior dan inferior, atrium kanan, ventrikel kanan.

V femoralis ð V iliaka ð V kava inferior ð atrium kanan ð ventrikel kanan ð A pulmonalis kanan/kiri.

Kateterisasi Jantung Kiri

A,femoralis ð aorta abdominalis ð aorta torakalis ð arkus aorta ð valvula semilunaris aorta ð ventrikel kiri.

Pada waktu kateter masuk ketempat tertentu seperti atrium,ventrikel,a.pulmonalis,cabang2 a.pulmonalis diukur tekanan dan saturasinya.Mail (required) (hidden) Website
































Sirkulasi jantung

Jantung

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Langsung ke: navigasi, cari
Gambar penampang melintang jantung manusia.

Jantung (bahasa Latin, cor) adalah sebuah rongga, rongga, organ berotot yang memompa darah lewat pembuluh darah oleh kontraksi berirama yang berulang. Istilah kardiak berarti berhubungan dengan jantung, dari Yunani cardia untuk jantung. Jantung adalah salah satu organ yang berperan dalam sistem peredaran darah.


[sunting] Permukaan Jantung

Ukuran jantung manusia kurang lebih sebesar kepalan tangan seorang laki-laki dewasa. Jantung adalah satu otot tunggal yang terdiri dari lapisan endothelium. Jantung terletak di dalam rongga thoracic, di balik tulang dada/sternum. Struktur jantung berbelok ke bawah dan sedikit ke arah kiri.

Jantung hampir sepenuhnya diselubungi oleh paru-paru, namun tertutup oleh selaput ganda yang bernama perikardium, yang tertempel pada diafragma. Lapisan pertama menempel sangat erat kepada jantung, sedangkan lapisan luarnya lebih longgar dan berair, untuk menghindari gesekan antar organ dalam tubuh yang terjadi karena gerakan memompa konstan jantung.

Jantung dijaga di tempatnya oleh pembuluh-pembuluh darah yang meliputi daerah jantung yang merata/datar, seperti di dasar dan di samping. Dua garis pembelah (terbentuk dari otot) pada lapisan luar jantung menunjukkan di mana dinding pemisah di antara sebelah kiri dan kanan serambi (atrium) & bilik (ventrikel).

[sunting] Struktur Internal Jantung

Secara internal, jantung dipisahkan oleh sebuah lapisan otot menjadi dua belah bagian, dari atas ke bawah, menjadi dua pompa. Kedua pompa ini sejak lahir tidak pernah tersambung. Belahan ini terdiri dari dua rongga yang dipisahkan oleh dinding jantung. Maka dapat disimpulkan bahwa jantung terdiri dari empat rongga, serambi kanan & kiri dan bilik kanan & kiri.

Dinding serambi jauh lebih tipis dibandingkan dinding bilik karena bilik harus melawan gaya gravitasi bumi untuk memompa dari bawah ke atas, khususnya di aorta, untuk memompa ke seluruh bagian tubuh yang memiliki pembuluh darah. Dua pasang rongga (bilik dan serambi bersamaan) di masing-masing belahan jantung disambungkan oleh sebuah katup. Katup di antara serambi kanan dan bilik kanan disebut katup trikuspidalis atau katup berdaun tiga. Sedangkan katup yang ada di antara serambi kiri dan bilik kiri disebut katup mitralis atau katup berdaun dua.

[sunting] Cara Kerja Jantung

Pada saat berdenyut, setiap ruang jantung mengendur dan terisi darah (disebut diastol). Selanjutnya jantung berkontraksi dan memompa darah keluar dari ruang jantung (disebut sistol). Kedua serambi mengendur dan berkontraksi secara bersamaan, dan kedua bilik juga mengendur dan berkontraksi secara bersamaan.

Darah yang kehabisan oksigen dan mengandung banyak karbondioksida (darah kotor) dari seluruh tubuh mengalir melalui dua vena berbesar (vena kava) menuju ke dalam serambi kanan. Setelah atrium kanan terisi darah, dia akan mendorong darah ke dalam bilik kanan.

Darah dari bilik kanan akan dipompa melalui katup pulmoner ke dalam arteri pulmonalis, menuju ke paru-paru. Darah akan mengalir melalui pembuluh yang sangat kecil (kapiler) yang mengelilingi kantong udara di paru-paru, menyerap oksigen dan melepaskan karbondioksida yang selanjutnya dihembuskan.

Darah yang kaya akan oksigen (darah bersih) mengalir di dalam vena pulmonalis menuju ke serambi kiri. Peredaran darah di antara bagian kanan jantung, paru-paru dan atrium kiri disebut sirkulasi pulmoner.

Darah dalam serambi kiri akan didorong menuju bilik kiri, yang selanjutnya akan memompa darah bersih ini melewati katup aorta masuk ke dalam aorta (arteri terbesar dalam tubuh). Darah kaya oksigen ini disediakan untuk seluruh tubuh, kecuali paru-paru.

[sunting] Seputar Kesehatan Jantung

Jantung merupakan salah satu organ terpenting tubuh, berakibat pada kematian. Masalah pada jantung dibagi karena kegagalan organ jantung seringkali hampir menjadi dua bagian, yaitu penyakit jantung dan serangan jantung.

[sunting] Penyakit Jantung

Penyakit jantung adalah sebuah kondisi yang menyebabkan Jantung tidak dapat melaksanakan tugasnya dengan baik. Hal-hal tersebut antara lain:

  • Otot jantung yang lemah. Ini adalah kelainan bawaan sejak lahir. Otot jantung yang lemah membuat penderita tak dapat melakukan aktifitas yang berlebihan, karena pemaksaan kinerja jantung yang berlebihan akan menimbulkan rasa sakit di bagian dada, dan kadangkala dapat menyebabkan tubuh menjadi nampak kebiru-biruan. Penderita lemah otot jantung ini mudah pingsan.
  • Adanya celah antara serambi kanan dan serambi kiri, oleh karena tidak sempurnanya pembentukan lapisan yang memisahkan antara kedua serambi saat penderita masih di dalam kandungan. Hal ini menyebabkan darah bersih dan darah kotor tercampur. Penyakit ini juga membuat penderita tidak dapat melakukan aktifitas yang berat, karena aktifitas yang berat hampir dapat dipastikan akan membuat tubuh penderita menjadi biru dan sesak nafas, walaupun tidak menyebabkan rasa sakit di dada. Ada pula variasi dari penyakit ini, yakni penderitanya benar-benar hanya memiliki satu buah serambi.

[sunting] Serangan Jantung

Serangan jantung adalah sebuah kondisi yang menyebabkan jantung sama sekali tidak berfungsi. Kondisi ini biasanya terjadi mendadak, dan sering disebut gagal jantung. Penyebab gagal jantung bervariasi, namun penyebab utamanya biasanya adalah terhambatnya suplai darah ke otot-otot jantung, oleh karena pembuluh-pembuluh darah yang biasanya mengalirkan darah ke otot-otot jantung tersebut tersumbat atau mengeras, entah oleh karena lemak dan kolesterol, ataupun oleh karena zat-zat kimia seperti penggunaan obat yang berlebihan yang mengandung Phenol Propano Alanin (ppa) yang banyak ditemui dalam obat-obat seperti Decolgen, dan nikotin.

Belakangan ini juga sering ditemukan gagal jantung mendadak ketika seseorang sedang beraktifitas, seperti yang menyerang beberapa atlit-atlit sepak bola ternama di dunia di tengah lapangan sepak bola[1]. Biasanya hal itu disebabkan oleh pemaksaan aktifitas jantung yang melebihi ambang batas, atau kurangnya pemanasan sebelum melakukan olah raga.

[sunting] Penanggulangan

Tidak ada penanggulangan yang lebih baik untuk mencegah penyakit dan serangan jantung, di samping gaya hidup sehat (seperti sering bangun lebih pagi tidak sering tidak terlalu larut malam, dan menghindari rokok dan minuman beralkohol), pola makanan yang sehat (memperbanyak makan makanan berserat dan bersayur, serta tidak terlalu banyak makan makanan berlemak dan berkolesterol tinggi), dan olah raga yang teratur dan tidak berlebihan. Namun, ada beberapa zat yang dipercaya mampu memperkecil atau memperbesar resiko penyakit dan serangan jantung, di antara lain:

  • Beberapa peneliti menyebutkan bahwa zat allicin di dalam Bawang Putih ternyata dapat membantu menjaga kesehatan jantung. Penelitian tersebut menunjukkan bahwa oleh khasiat zat allicin, ketegangan pembuluh darah berkurang 72%[2]. Namun beberapa peneliti lain ada juga yang menyatakan bahwa tidak ada hubungan antara Bawang Putih dengan kesehatan Jantung. Dalam studi yang dilakukan pada 90 perokok berbadan gemuk, para peneliti Eropa mendapati bahwa tambahan bubuk bawang putih selama 3 bulan tak memperlihatkan perubahan dalam kadar kolesterol mereka atau beberapa tanda lain resiko penyakit jantung[3].
  • Studi membuktikan bahwa mengurangi merokok tidak mengurangi resiko penyakit Jantung. Untuk benar-benar mengurangi resiko penyakit Jantung, seseorang harus benar-benar berhenti merokok [4].
  • Penemuan yang diterbitkan dalam Journal of the American College of Cardiology mengungkapkan konsumsi suplemen Vitamin C dapat mengurangi resiko penyakit jantung[5].
  • Penelitian menunjukkan, mengurangi konsumsi garam dapat mengurangi resiko penyakit Jantung. Konsumsi garam dapat meningkatkan tekanan darah. Pada percobaan diet rendah garam menunjukkan resiko penyakit jantung hingga 25% dan resiko serangan jantung hingga 20%